Sebagai alat pengaman rangkaian instalasi listrik MCB (Miniature Circuit Breaker) sudah umum digunakan, karena dari segi efisiensi alat. Alat ini sangatlah menguntungkan sebagai pengaman yang dapat memutus arus listrik apabila terjadi gangguan arus beban lebih dan korsleting (hubung singkat).
Sebelumnya pengaman instalasi listrik menggunakan sekering, tetapi seiring majunya teknologi Pengaman sekering untuk intalasi listrik rumah tinggal sudah digantikan dengan menggunakan MCB yang lebih Praktis penggunaanya..
Pada instalasi listrik rumah tinggal dapat saja terjadi gangguan-gangguan listrik yang salah satunya disebabkan kerusakan MCB dengan indikasi sering terjadinya turun(trip) pada MCB, padahal tidak terjadi beban lebih ataupun korsleting.
Bila hal ini tidak cepat diambil tindakan, besar kemungkinan dapat merusak peralatan listrik rumah tangga yang sedang digunakan. Gantilah MCB yang rusak tersebut dengan MCB ynag masih berfungsi baik.
Adapun hal-hal yang perlu diketahui untuk menggunakan dan memilih MCB adalah sebagai berikut :
1. Pada saat anda memilih MCB, banyak sekali berbagai merk dan type yang ditawarkan sesuaikan dengan MCB yang anda perlukan MCB 1 pole atau yang 3 pole dan besar arus yang tertera pada MCB. Perhatikanlah kualitas barang dan materialnya.
2. Pada saat pemasangan MCB dikotak pembagi, periksalah kekencangan pemasangan kabel di terminal MCB. Sebab apabila kendor dapat meningkatkan suhu panas pada kabel yang dapat berakibat fatal pada terjadinya gangguan listrik.
3. Gunakan MCB pada kotak pembagi/panel lebih kecil kapasitas arusnya dari MCB Induk yang terdapat pada Box Metering. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi bila ada gangguan arus lebih ataupun kosrleting maka yang akan trip(turun) yaitu MCB yang ada pada panel pembagi.
4. Bagilah beban pada rangkaian instalasi listrik rumah dengan merata, yaitu dengan membuat group beban pemakaian, Asumsinya tidak hanya 1 MCB yang digunakan pada panel pembagi arus. Umpamanya 2 MCB artinya 2 kelompok(group) pada isntalasi listrik rumah , hal ini berguna apabila salah satu MCB yang ada dipanel pembagi mengalami kerusakan maka MCB yang lain masih berfungsi menyalurkan arus listrik ke beban pemakaian yan lain.
Kesimpulan :
1. Fungsi MCB adalah sebagai alat pemutus arus listrik pada rangkaian instalasi listrik jika terjadi gangguan arus beban lebih dan jika terjadi arus hubung singkat (korsleting).
2. Besaran Kapasitas MCB yang dijual di pasaran umumnya adalah 2 Amp, 4 Amp, 6 Amp, 10 Amp, 16 Amp.
Kamis, 26 Januari 2012
Jenis dan Fungsi Resistor
- Resistor Biasa (tetap nilainya), ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Jenisnya ada 4, yaitu:
- Resistor gulungan kawat
- Resistor lapisan karbon
- Resistor lapisan oksida logam
- Resistor komposisi karbon
- Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).
- Resistor yang nilainya bergantung pada suhu atau cahaya:
- Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positife Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
- LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.
Fungsi Resistor:
- Penghambat arus/pengatur kuat arus.
- Pembagi arus
- Pengatur tegangan
Rabu, 25 Januari 2012
Fungsi kapasitor
Kapasitor merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyimpan muatan listrik selain itu kapasitor juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi. Kapasitas kapasitor dalam kemampuannya menyimpan muatan listrik disebut Farad (F).
Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung dari kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya. Kapasitor terbagi dalam dua kelompok yaitu kapasitor yang memiliki kapasitas yang tetap dan kapasitor yang memiliki kapasitas yang dapat diubah-ubah atau dengan kata lain kapasitor variabel.
Kapasitor jenis ini biasanya terbuat dari bahan kertas, mica, keramik, mylar dan lain sebagainya. Jenis bahan pembuat kapasitor memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Pada umumnya nilai kapasitas dari sebuah kapasitor nonpolar digambarkan dengan kode angka. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh berikut.
Pada kode angka yang ditampilkan pada baris B, kode angka dibubuhkan pada bagian atas kapasitor. Pada bagian tersebut tertulis 1,0J63 yang berarti kapasitor tersebut memiliki kapasitas sebesar 1nF, tegangan maksimum-nya 63V, sedangkan toleransi-nya ditandai oleh huruf ”J” yang mana pada keterangan gambar memiliki nilai 5%. Kedua contoh kode diatas nilai kapasitas kapasitor-nya selalu dalam nF (nano Farad). Selain dua contoh diatas ada satu lagi contoh pengkodean pada kapasitor, seperti berikut.
Pada gambar diatas kode yang tertera adalah 101, angka pertama merupakan digit pertama, angka kedua merupakan digit kedua dan angka ketiga merupakan faktor pengali dalam satuan pF (pico Farad). Jadi nilai kapasitor tersebut adalah 10 x 101 = 100pF. Contoh lain; Jika kode yang tertera adalah 223 maka nilai kapasitas-nya adalah 22 x 103 = 22000pF = 22nF
Untuk C1 merupakan simbol gaya Eropa (Europe Syle) dan C2 adalah simbol gaya Amerika (American Style). Untuk pemberian nilai kapasitas, pada kapasitor elektrolit ditulis secara langsung lengkap dengan satuan dan tegangan maksimum, serta simbol polaritas-nya.
Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung dari kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya. Kapasitor terbagi dalam dua kelompok yaitu kapasitor yang memiliki kapasitas yang tetap dan kapasitor yang memiliki kapasitas yang dapat diubah-ubah atau dengan kata lain kapasitor variabel.
Kapasitor Nonpolar
Kapasitor nonpolar merupakan jenis kapasitor yang memiliki kapasitas yang tetap, kapasitor ini memiliki kapasitas yang tidak terlalu besar. Untuk menggambarkan sebuah kapasitor dalam sebuah gambar rangkaian elektronika, kapasitor nonpolar digambarkan dengan simbol seperti dibawah ini.Kapasitor jenis ini biasanya terbuat dari bahan kertas, mica, keramik, mylar dan lain sebagainya. Jenis bahan pembuat kapasitor memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Pada umumnya nilai kapasitas dari sebuah kapasitor nonpolar digambarkan dengan kode angka. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh berikut.
Courtesy : http://www.wima.com
Pada kode angka yang ditampilkan pada baris A untuk mengetahui berapa nilai kapasitas-nya adalah dengan melihat pada bagian Capacitance/Voltage yang terletak pada bagian depan, disana tertulis 0.01/100 yang artinya kapasitor ini memiliki kapasitas 0,01nF dan tegangan maksimum-nya adalah 100V. Sedangkan untuk nilai toleransi-nya diperlihatkan pada bagian belakang, disana tertulis angka 10 yang artinya 10%.Pada kode angka yang ditampilkan pada baris B, kode angka dibubuhkan pada bagian atas kapasitor. Pada bagian tersebut tertulis 1,0J63 yang berarti kapasitor tersebut memiliki kapasitas sebesar 1nF, tegangan maksimum-nya 63V, sedangkan toleransi-nya ditandai oleh huruf ”J” yang mana pada keterangan gambar memiliki nilai 5%. Kedua contoh kode diatas nilai kapasitas kapasitor-nya selalu dalam nF (nano Farad). Selain dua contoh diatas ada satu lagi contoh pengkodean pada kapasitor, seperti berikut.
Pada gambar diatas kode yang tertera adalah 101, angka pertama merupakan digit pertama, angka kedua merupakan digit kedua dan angka ketiga merupakan faktor pengali dalam satuan pF (pico Farad). Jadi nilai kapasitor tersebut adalah 10 x 101 = 100pF. Contoh lain; Jika kode yang tertera adalah 223 maka nilai kapasitas-nya adalah 22 x 103 = 22000pF = 22nF
Kapasitor Polar atau Kapasitor Elektrolit
Sesuai dengan namanya kapasitor ini memiliki polaritas pada kedua kakinya yaitu polaritas positif (+) dan polaritas negatif (-). Kapasitor ini termasuk dalam kelompok kapasitor yang memiliki nilai kapasitas yang tetap dan memiliki nilai kapasitas yang besar. Pada rangkaian elektronika kapasitor elektrolit disimbolkan seperti gambar berikut.Untuk C1 merupakan simbol gaya Eropa (Europe Syle) dan C2 adalah simbol gaya Amerika (American Style). Untuk pemberian nilai kapasitas, pada kapasitor elektrolit ditulis secara langsung lengkap dengan satuan dan tegangan maksimum, serta simbol polaritas-nya.
Selasa, 24 Januari 2012
Rabu, 11 Januari 2012
10 Kota Mati Paling Mengerikan di Dunia
Di bawah ini beberapa kotaGunkanjima1 yang tidak berpenduduk sama sekali dikarenakan berbagai bencana sehingga kota tersebut di tinggalkan. Kota-kota itu kini menjadi mengerikan dan sering disebut Kota Hantu atau Kota Mati.
10 Ciri-Ciri Cewek Berkualitas
Inilah Ciri ciri Wanita ato Gadis Ato perempuan ato cewek yg berkualitas Ini cocok buat yang mau cari bini, mungkin hal di bawah ini bisa sangat dipertimbangkan….check it out !
Senin, 09 Januari 2012
Jenis Tokek Yang Berharga Ratusan Juta
Beberapa bulan terakhir, santer beredar kabar bisnis tokek sedang booming. Konon, harga tokek ukuran satu kilogram bisa mencapai miliaran rupiah. Lantaran untungnya memang besar, banyak orang menjajal bisnis ini. Tapi jangan keburu tergiur dulu, bisnis ini masih serba gelap.
Wanita Dengan Panjang Rambut 2,46 Meter
Memang bukan wanita dengan rambut terpanjang, seperti yang pernah saya posting (klik di sini untuk melihat). Wanita ini berasal dari negara yang sama. Panjang rambutnya 2 meter 46 cm. Di bawah ini ada beberapa foto bagaimana ia mencuci rambut dan menyisir rambutnya.
Langganan:
Postingan (Atom)