Selasa, 27 November 2012
Kamis, 28 Juni 2012
YangSeku Profil dan Foto
Langsung aja deh, salam sobat blogger, ini merupakan postingan pertama saya tentang Profil Band,
Nah Postingan yang pertama nie tentang Yangseku, karena ya memang
baru-baru ini banyak dibicarakan. soalnya sich aku juga seneng, bukan
sama lagunya, tapi sama yang nyanyi'in. he he he. jangan kemana-mana.
lanjut bacanya.
Sejarah Lagu ‘Perfect’ dari Simple Plan
Simple Plan adalah band Pop-Punk Canada
yang beranggotakan 5 orang, Pierre (Vocal), Bastien (Guitar), Jeff
(Guitar) David (Bass) dan Chuck (Drum) awalnya Pierre dengan Chuck ada
di band RESET sewaktu masih kelas 1 SMA dan udah sempat ngeliris 2 Album
+ banyak Video Clip, tapi baru setahun band RESET sukses, Chuck
ngelanjutin kuliahnya, dan RESET sempat kehilangan Bass, jadi Pierre
Main Bass + Nyanyi. sementara itu David vocalis di band lamanya (kurang
tau apa namanya), karna hubungannya cukup dekat dengan chuck dia diminta
untuk main bass di RESET sebelum dia ninggalin RESET (aneh, bukannya
nyari pengganti sbg drum), jadi pierre nyanyi lagi, trus gak lama
kemudian dari daerah lain, Bastien dengan Jeff lagi berusaha membentuk
band (kawan SMA nya pierre), trus si Pierre keluar dari RESET jadi
gabung dgn mereka berdua (dulu belum ada namanya)
gak lama setelah si Pierre keluar si
CHUCK reunian dgn Pierre dan ikut dgn band baru Jeff dan Bastien yg
masih belum ada namanya itu, trus si david ikut (padahal David baru
sekitar 6 bulan gabung), setelah itu diberi nama Simple Plan (padahal
proses pembentukannya rumit) yang kemudian bergabung dengan studio LAVA
dengan lagu demo yang judul nya “Anything” (sekarang nama lagunya “I’d
Do Anything” feat Mark Hoppus Blink 182)
ehm, jadi itulah sejarah simple plan
terbentuk, sekarang sejarah lagu perfect nya (lagu yg bercerita tentang
seorang anak yg gak bisa menjadi yg sempurna bagi ayahnya, menyentuh!!),
lagu ini sebenarnya lagu yang menceritakan kisah David Desrosiers (29
Agustus 1980),
sewaktu si Pierre lagi asik2nya dengan
RESET, si DAVID itu anak gagal bagi ayahnya, umur 12 dia udah dipecat
dari sekolahnya, trus dia gak sekolah sampe 1 tahun dan akhirnya ayahnya
menyekolahkan dia lagi, selama sekolah sempat beberapa kali diancam
keluar oleh sekolahnya tapi ayahnya berusaha lagi supaya dia gak keluar,
waktu kelas 2 sma, dia langsung belajar bahasa inggris banyak2 karena
udah kepikiran mau bikin band yg (kalo’ bisa) karir internasional, udah
cukup banyak dia menjadi beban utk ayahnya, trus selepas lulus dia
langsung bikin band sampe sekarang di Simple Plan dan pada tahun 2002,
keluar lah album pertama simple plan dengan judul ”No Pads, No Helmet…
Just Ball”, itulah lagu simple plan dengan BUDGET YG PALING BESAR, masuk
banyak TOP CHART, video clipnya paling laris di MTV EROPA, tapi belum
pernah dapat penghargaan award, minimal nominasi
awal terbentuknya simple plan
Punk-pop Montreal berbasis kelompok Simple Plan ini terdiri dari sahabat
SMA Pierre Bouvier (vokal), Jeff Stinco (gitar), David Desrosiers
(bass), Sebastien Lefebvre (gitar), dan Chuck Comeau (drum). Lima potong
awalnya datang bersama-sama ketika Comeau dan Bouvier didirikan Reset
pada usia 13. Reset sukses sederhana di Kanada, tur negara dengan sesama
punkers MxPx, Ten Foot Pole, dan Face to Face. Sebuah album debut
diikuti pada tahun 1997, namun Comeau membungkuk keluar diam-diam ke
perguruan tinggi hadir. Dua tahun kemudian, Comeau membiarkan studinya
mengambil kursi belakang dalam rangka untuk dia, Stinco, dan Lefebvre
untuk mulai membuat musik. Bouvier masih bertugas Reset selama ini,
tetapi tumbuh lelah menjadi baik vokalis dan gitaris. Dia dan Comeau
menghubungkan kembali di pameran Sugar Ray pada akhir tahun 1999 dan
tidak lama sampai Bouvier kembali dengan Comeau dan kru nya beraneka
ragam. Desrosiers, yang menggantikan Bouvier di Reset, diminta untuk
bergabung dengan Comeau dan teman-temannya, dan Simple Plan lahir.
Mereka mendarat tanggal menunjukkan dengan Vans Warped Tour tahunan pada
tahun 2001 serta bercak dengan Toronto's Snow Jam. Sekarang, Simple
Plan memiliki gagah, suara punk energik. Itu bertekstur seperti Cheap
Trick, tapi baku seperti hemat. Pada tahun 2002, Simple Plan menuju ke
studio untuk membuat rekaman. Good Charlotte's Joel Madden dan Mark
Hoppus dari Simple Plan Blink-182 bergabung selama sesi tersebut dan
hasil akhirnya adalah menyenangkan, berapi-api No Pad, No Helmets ...
Just Balls, yang dirilis pada musim semi 2003 tentang Lava. Kelompok ini
membawa pulang Award 2003 MuchMusic Video untuk People's Choice
"Favorite Kanada Grup" pada bulan Juni. Bob Rock-diproduksi album kedua
mereka Masih Tidak Mendapatkan Setiap mengikuti tahun depan dan tidak
cukup baik, mencetak hits "Crazy" dan "welcome to my life." Pada tahun
2005 Simple Plan issed Live dari Hard Rock.
Punk-pop Montreal berbasis kelompok Simple Plan ini terdiri dari sahabat
SMA Pierre Bouvier (vokal), Jeff Stinco (gitar), David Desrosiers
(bass), Sebastien Lefebvre (gitar), dan Chuck Comeau (drum). Lima potong
awalnya datang bersama-sama ketika Comeau dan Bouvier didirikan Reset
pada usia 13. Reset sukses sederhana di Kanada, tur negara dengan sesama
punkers MxPx, Ten Foot Pole, dan Face to Face. Sebuah album debut
diikuti pada tahun 1997, namun Comeau membungkuk keluar diam-diam ke
perguruan tinggi hadir. Dua tahun kemudian, Comeau membiarkan studinya
mengambil kursi belakang dalam rangka untuk dia, Stinco, dan Lefebvre
untuk mulai membuat musik. Bouvier masih bertugas Reset selama ini,
tetapi tumbuh lelah menjadi baik vokalis dan gitaris. Dia dan Comeau
menghubungkan kembali di pameran Sugar Ray pada akhir tahun 1999 dan
tidak lama sampai Bouvier kembali dengan Comeau dan kru nya beraneka
ragam. Desrosiers, yang menggantikan Bouvier di Reset, diminta untuk
bergabung dengan Comeau dan teman-temannya, dan Simple Plan lahir.
Mereka mendarat tanggal menunjukkan dengan Vans Warped Tour tahunan pada
tahun 2001 serta bercak dengan Toronto's Snow Jam. Sekarang, Simple
Plan memiliki gagah, suara punk energik. Itu bertekstur seperti Cheap
Trick, tapi baku seperti hemat. Pada tahun 2002, Simple Plan menuju ke
studio untuk membuat rekaman. Good Charlotte's Joel Madden dan Mark
Hoppus dari Simple Plan Blink-182 bergabung selama sesi tersebut dan
hasil akhirnya adalah menyenangkan, berapi-api No Pad, No Helmets ...
Just Balls, yang dirilis pada musim semi 2003 tentang Lava. Kelompok ini
membawa pulang Award 2003 MuchMusic Video untuk People's Choice
"Favorite Kanada Grup" pada bulan Juni. Bob Rock-diproduksi album kedua
mereka Masih Tidak Mendapatkan Setiap mengikuti tahun depan dan tidak
cukup baik, mencetak hits "Crazy" dan "welcome to my life." Pada tahun
2005 Simple Plan issed Live dari Hard Rock.
Jumat, 16 Maret 2012
Band Profile
PashaVokalisSigit Purnomo Syamsudin Said TTL: Donggala, 27 November 1979 E-mail: pasha@unguband.com Gabung dgn Ungu: November 1998 Sebelumnya: dengan band lain Alat musik: Drum, Bass, Rhytm Guitar Tinggi/berat badan: 173cm/60kg Musikus favorit: Makki, Gesang Warna favorit: Biru Lulusan: ABA-ABI Istri: Okky Agustina Sofyan Anak: Kisya Alfaro Putra Sigit, Shakinah Adeliaputri Napasha | MakkiBassisMakki Omar Parikesit TTL: Jakarta, 23 Oktober 1971 E-mail: makki@unguband.com Gabung dgn Ungu: 1996 (founder) Sebelumnya: Harris Ioni, Joint Session, Lovina, Studio Sessions Alat musik: Bass, Drum, Guitar, Keys Tinggi/berat badan: 173cm/80kg Musikus favorit: Everyone @ Ungu, Al Di Meola, Pastorius, Coltrane, Django Reindhart Warna favorit: Hitam Lulusan: Indiana University, AS Status: sudah menikah | EndaGitarisFranco Medjaya Kusuma TTL: Kudus, 4 Maret 1978 E-mail: enda@unguband.com Gabung dgn Ungu: 2001 Sebelumnya: ngamen di band lain Alat musik: Guitar dll Tinggi/berat badan: 178cm/62kg Musikus favorit: Joe Satriani, Doel Sumbang Warna favorit: Biru, Kuning Lulusan: Univ. Sam Ratulangi Istri: Eka Nilestari Anak: Azara Leona Lucida | OnciGitarisArlonsy Miraldi TTL: Palu, 2 Oktober 1981 E-mail: onci@unguband.com Gabung dgn Ungu: 2003 Sebelumnya: Funky Kopral Alat musik: Guitar Warna favorit: Hitam | RowmanDrummerM. Nur Rohman TTL: Jakarta, 9 Januari 1974 E-mail: rowman@unguband.com Gabung dgn Ungu: 2001 Sebelumnya: band Garux Alat musik: Drum Musikus favorit: Metallica Warna favorit: Oranye Status: sudah menikah |
PROFIL PERSONIL UNGU BAND
Profil Personil Grup Band Ungu dan dalam Biografi UNGU adalah grup musik Indonesia yang beranggotakan Pasha (penyanyi), Makki (bass), Enda (gitar), Oncy (gitar), dan Rowman (drum). Sampai tahun 2007 mereka telah menghasilkan 4 album dan 2 album mini, berikut Profil Personil Grup Band Ungu
Pasha (Vokalis)
Nama Lengkap: Sigit Purnomo S.S.
TTL : Donggala, 27 November 1979
TTL : Donggala, 27 November 1979
Lahir di Donggala, daerah penghasil kakao di Sulawesi Tengah, anak kelima dari enam bersaudara ini diberi nama Sigit Purnomo Syamsudin Said. Semenjak kecil dia sudah rajin belajar mengolah suara.
Jika kemudian dia begitu menghayati lagu-lagu religi seperti dalam album Surgamu, itu karena semenjak belia dia sudah senang mengumandang adzan dan rajin melafalkan ayat-ayat suci Al Quran.
Rajin mengikuti lomba adzan. Dan pernah menjadi juara II dalam Lomba Adzan se propinsi Sulawesi Tengah. Semenjak kemenangan itu, dia sudah dikenal sebagai si tukang adzan.
Setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) di Donggala, Sigit kemudian hijrah ke Jakarta. Dia kuliah di Akademi Bahasa Asing ABA-ABI. Sembari kuliah dia menekuni dunia model dan dunia musik. Sama-sama ditekuni, tapi karirnya di dunia model tidak secemerlang di dunia musik. Walau amat terbatas, Sigit dikenal sebagai penyanyi oleh kalangan mahasiswa.
Dan anak muda dari Donggala itu haqul yakin bahwa hidup dan masa depannya di dunia musik.Setelah dua tahun kuliah, dia memutuskan meninggalkan kampus. Lalu tekun di dunia musik.
Sesudah bersolo karir beberapa saat, dia bergabung dengan group band Ungu tahun 1999, yang saat itu masih tenggelam di papan bawah.
Grup band itu dibentuk tahun 1996 oleh tiga sekawan. Ekky sebagai gitaris, Michael sebagai vokalis dan Pasha Van derr Krabb si penabuh drum. Walau tidak begitu sohor, grup band ini memiliki penggemar.
Saat hendak manggung tahun 1997, Pasha Van derr Krabb menghilang dan digantikan oleh Rowman. Sigit Purnomo Syamsudin Said bergabung dengan kelompok musik ini tahun 1999.
Ketika bergabung itulah dia mengunakan nama Pasha, yang kemudian diimbuhi dengan Ungu. Nama itu dipakai untuk menggantikan nama Pasha Van derr Krabb yang sudah hengkang dari band ini.
Selain untuk mengenang Van derr Krabb, pergantian nama itu juga karena alasan srategi. Nama Sigit itu sama dengan nama dengan vokalis sebuah group band yang saat itu sedang sohor. Bila ngotot memakai nama Sigit, diduga nama itu akan redup oleh ketenaran si vokalis sohor itu.
Jika kemudian dia begitu menghayati lagu-lagu religi seperti dalam album Surgamu, itu karena semenjak belia dia sudah senang mengumandang adzan dan rajin melafalkan ayat-ayat suci Al Quran.
Rajin mengikuti lomba adzan. Dan pernah menjadi juara II dalam Lomba Adzan se propinsi Sulawesi Tengah. Semenjak kemenangan itu, dia sudah dikenal sebagai si tukang adzan.
Setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) di Donggala, Sigit kemudian hijrah ke Jakarta. Dia kuliah di Akademi Bahasa Asing ABA-ABI. Sembari kuliah dia menekuni dunia model dan dunia musik. Sama-sama ditekuni, tapi karirnya di dunia model tidak secemerlang di dunia musik. Walau amat terbatas, Sigit dikenal sebagai penyanyi oleh kalangan mahasiswa.
Dan anak muda dari Donggala itu haqul yakin bahwa hidup dan masa depannya di dunia musik.Setelah dua tahun kuliah, dia memutuskan meninggalkan kampus. Lalu tekun di dunia musik.
Sesudah bersolo karir beberapa saat, dia bergabung dengan group band Ungu tahun 1999, yang saat itu masih tenggelam di papan bawah.
Grup band itu dibentuk tahun 1996 oleh tiga sekawan. Ekky sebagai gitaris, Michael sebagai vokalis dan Pasha Van derr Krabb si penabuh drum. Walau tidak begitu sohor, grup band ini memiliki penggemar.
Saat hendak manggung tahun 1997, Pasha Van derr Krabb menghilang dan digantikan oleh Rowman. Sigit Purnomo Syamsudin Said bergabung dengan kelompok musik ini tahun 1999.
Ketika bergabung itulah dia mengunakan nama Pasha, yang kemudian diimbuhi dengan Ungu. Nama itu dipakai untuk menggantikan nama Pasha Van derr Krabb yang sudah hengkang dari band ini.
Selain untuk mengenang Van derr Krabb, pergantian nama itu juga karena alasan srategi. Nama Sigit itu sama dengan nama dengan vokalis sebuah group band yang saat itu sedang sohor. Bila ngotot memakai nama Sigit, diduga nama itu akan redup oleh ketenaran si vokalis sohor itu.
Nama Lengkap: Franco Medjaya
TTL : Kudus, 4 Maret 1978
Enda ‘Ungu” : Musik Ibarat Candu
Tak sedikit lagu band Ungu adalah buah karya gitaris ini. Padahal, sebelum masuk formasi band tersebut, Enda sempat menjadi “pelayan” Ungu.
Pecinta grup band Ungu pasti hafal lagu-lagu Demi Waktu, Surga Mu, Tercipta Untukku, atau Kekasih Gelapku. Lagu-lagu ngetop tersebut adalah ciptaan Enda, gitaris kelompok musik yang divokalisi oleh Pasha. Berkat tangan dinginnya, kelompok musik ini berhasil masuk ke jajaran papan atas kelompok musik bergengsi Tanah Air.Berbicara kesuksesan Ungu, pria bernama asli Franko W. M. Kusumah (31) ini menegaskan, Ungu adalah satu kesatuan. Kata pria kelahiran Kudus ini, keberhasilan yang diperoleh Ungu tak lepas dari kerja keras dan kekompakan semua personil yang selalu terjaga. Toh, kata Enda, masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. “Kesuksesan kami adalah karena berada dalam tim yang solid dan saling mendukung. Skill urutan berikutnya,” ujar suami EkaWilestari dan ayah Azzahea ini.
Ibarat tubuh, kata Enda lagi, masing-masing personel saling bergantung dengan lainnya. “Sejago-jagonya gue menulis lagu, tak akan bagus tanpa dinyanyikan Pasha, kalau drumnya tidak ditabuh Roman, dan bass bukan dibetot Makki, dan seterusnya, ” katanya mengandaikan.
Pengamen yang Sarjana
Buat Enda, musik adalah hidup dan matinya. Seperti candu yang makin digeluti, akan makin diresapi. Sejak SD, Enda pun sudah mencanangkan diri untuk menjadi pemusik. Meski belajar musik secara otodidak, saat SMP di Manado, Enda sudah berani membentuk band. Bahkan Enda dan bandnya selalu menyanyikan lagu ciptaan sendiri.
Pertemuannya dengan Pasha di tahun 1998 yang mengenalkannya kepada band Ungu. Enda yang usai mengamen dari sebuah bus di Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan, berjumpa Pasha yang juga baru turun dari bus. “Kami kenalan dan langsung akrab, meski tidak pernah ngamen bersama,” kata Enda tertawa.
Kepada Enda, Pasha cerita akan menjalani audisi sebagai vokalis di sebuah grup bernama Ungu. Kala itu Ungu belum pernah rekaman. Pasha pun mengajak Enda ke markas Ungu di Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan.
Hasil audisi, Pasha diterima sebagai vokalis, sedangkan Enda ditawari menjadi kru. Tanpa pikir panjang, Enda bersedia, meski honornya hanya Rp 13 ribu untuk sekali manggung. “Itu kalau mereka mendapat bayaran manggung Rp 150 ribu. Kalau Rp 50 ribu, gue tidak terima uang sepeserpun. Tapi itu yang sering terjadi. Gue cuma dapat makan doang. Padahal, gue satu-satunya kru yang melayani keperluan lima personel Ungu, mulai dari mempersiapkan peralatan, termasuk nyetel gitar, dan pernik-pernik lainnya.”
Apakah Enda patah semangat? Tidak! Enda tetap berprinsip, apapun jenis pekerjaannya, harus ditekuni, karena suatu saat pasti akan menghasilkan.
Pengalaman menjadi kru malah membuat Enda makin mahir menggunakan banyak alat musik, terutama gitar. Biasanya, Enda berlatih memetik gitar dari malam hingga pagi hari. “Di saat itu personel Ungu tidur, gue baru bisa meminjam gitarnya,” ungkap Enda. Kebiasaan itu dilakoninya sekitar dua tahun sampai sang gitaris mengundurkan diri.
Membutuhkan seorang gitaris, Ungu sepakat menunjukan Eki. “Sebetulnya Ungu bisa saja mendapatkan gitaris pengganti yang lebih mahir dari gue. Tetapi, lagi-lagi, namanya main band, tidak harus yang mahir memainkan alat musik semata,” kata Enda. Untung bagi Enda, begitu bergabung, Ungu dapat kesempatan rekaman untuk album kompilasi. Sejak itulah, karier Enda bersama Ungu terus menanjak.
Malin Kundang
Malin Kundang adalah cerita rakyat yang berasal dari provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk menjadi batu. Sebentuk batu di pantai Air Manis, Padang, konon merupakan sisa-sisa kapal Malin Kundang.
Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.
Karena merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Malin memutuskan untuk pergi merantau agar dapat menjadi kaya raya setelah kembali ke kampung halaman kelak.
Awalnya Ibu Malin Kundang kurang setuju, mengingat suaminya juga tidak pernah kembali setelah pergi merantau tetapi Malin tetap bersikeras sehingga akhirnya dia rela melepas Malin pergi merantau dengan menumpang kapal seorang saudagar.Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang beruntung, dia sempat bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu sehingga tidak dibunuh oleh para bajak laut.
Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan tenaga yang tersisa, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal itu ke dermaga melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.
Ibu Malin pun menuju ke arah kapal. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. “Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi melihat wanita tua yang berpakaian lusuh dan kotor memeluknya Malin Kundang menjadi marah meskipun ia mengetahui bahwa wanita tua itu adalah ibunya, karena dia malu bila hal ini diketahui oleh istrinya dan juga anak buahnya.
Mendapat perlakukan seperti itu dari anaknya ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menyumpah anaknya “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”.
Tidak berapa lama kemudian Malin Kundang kembali pergi berlayar dan di tengah perjalanan datang badai dahsyat menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Sampai saat ini Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama pantai Aia Manih, di selatan kota Padang, Sumatera Barat.
Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.
Karena merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Malin memutuskan untuk pergi merantau agar dapat menjadi kaya raya setelah kembali ke kampung halaman kelak.
Awalnya Ibu Malin Kundang kurang setuju, mengingat suaminya juga tidak pernah kembali setelah pergi merantau tetapi Malin tetap bersikeras sehingga akhirnya dia rela melepas Malin pergi merantau dengan menumpang kapal seorang saudagar.Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang beruntung, dia sempat bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu sehingga tidak dibunuh oleh para bajak laut.
Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan tenaga yang tersisa, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal itu ke dermaga melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.
Ibu Malin pun menuju ke arah kapal. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. “Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi melihat wanita tua yang berpakaian lusuh dan kotor memeluknya Malin Kundang menjadi marah meskipun ia mengetahui bahwa wanita tua itu adalah ibunya, karena dia malu bila hal ini diketahui oleh istrinya dan juga anak buahnya.
Mendapat perlakukan seperti itu dari anaknya ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menyumpah anaknya “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”.
Tidak berapa lama kemudian Malin Kundang kembali pergi berlayar dan di tengah perjalanan datang badai dahsyat menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Sampai saat ini Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama pantai Aia Manih, di selatan kota Padang, Sumatera Barat.
Asal Usul Danau Toba
Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendirian. Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. “Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar,” gumam petani tersebut dalam hati. Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar.
Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. “Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakanku.” Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. “Bermimpikah aku?,” gumam petani.
“Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata,” kata gadis itu. “Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu,” kata gadis itu seolah mendesak. Petani itupun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.
Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. “Dia mungkin bidadari yang turun dari langit,” gumam mereka. Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, petani itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri, dan mereka menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani. “Aku tahu Petani itu pasti memelihara makhluk halus! ” kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka tidak merasa tersinggung, bahkan semakin rajin bekerja.
Setahun kemudian, kebahagiaan Petani dan istri bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri. Putera tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu kebiasaan yang membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar. Makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri.
Lama kelamaan, Putera selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. Istri Petani selalu mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah anak mereka. “Ya, aku akan bersabar, walau bagaimanapun dia itu anak kita!” kata Petani kepada istrinya. “Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah yang baik,” puji Puteri kepada suaminya.
Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani itu. Pada suatu hari, Putera mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Putera tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di lihatnya Putera sedang bermain bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. “Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri ! Dasar anak ikan!”, umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan itu.
Setelah petani mengucapkan kata-katanya, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras dan semakin deras. Desa Petani dan desa sekitarnya terendam semua. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di tengahnya dikenal dengan nama Pulau Samosir.
Langganan:
Postingan (Atom)